A.
PENDAHULUAN
Pemerintah
kita saat ini tidak mengimport daging Kambing atau Domba, sedangkan kebutuhan
dalam Negeri cenderung meningkat, sehingga
harga daging Kambing atau Domba cukup stabil bahkan cenderung naik. Oleh karena
itu, Para Peternak tidak perlu khawatir atau was-was dengan masalah harga.
Dengan demikian, prospek pasar untuk Ternak Kambing atau Domba sangat bagus.
Namun tak bisa dipungkiri, semua Peternak menghadapi dilema besar, terutama masalah ketersediaan Pakan yang murah dan terjangkau, masih jauh dari harapan jika hanya mengandalkan pakan pabrikan atau dengan cara tradisional (ngarit) yang sangat menyita waktu dan tenaga yang telah terbukti tak dapat memacu pertumbuhan daging secara maksimal
Panduan Penggunaan SOC (Suplemen Organik Cair)
SOC sangat berguna untuk semua ternak.
Manfaat SOC antara lain :
1.
Menyehatkan ternak.
Karena bahan yang dikonsumsi oleh ternak terdiri dari dari bahan alami,
sehingga dagingnya aman dikonsumsi oleh Manusia, baik secara jangka pendek
maupun jangka panjang.
2.
Menghemat biaya Produksi
dan perawatan.
3.
Mengurangi stress dan
menghambat penyakit, sehingga angka kematian lebih rendah. (Khusus untuk anak
Ayam pada umumnya angka kematian bisa diatas 3%. Dengan menggunakan SOC, angka
kematian bisa ditekan sampai di bawah 1%)
4.
Meningkatkan antibodi
pada ternak.
5.
Menyeimbangkan mikro
organisme di dalam RUMEN ternak dan meningkatkan nafsu makan.
6.
Mempercepat pertumbuhan.
(Dengan menggunakan SOC, untuk domba/kambing, PBBH (Pertumbuhan Berat Badan
Hewan) bisa mencapai 2,5 kg perminggu, sedangkan tanpa SOC, hanya mencapai
rata-rata 2,5 kg per bulan).
7.
Memperbaiki kwalitas
daging. (Untuk Daging Sapi atau Kambing, Kwalitas daging dengan serat yang
lebih halus dan low kolesterol. Untuk unggas petelor, maka kwalitas telor jadi lebih
bagus dan lebih besar, juga lebih memperpanjang masa produksi untuk unggas
petelor)
8.
Meningkatkan kesuburan,
sehingga akan lebih menguntungkan untuk pembiakan.
TEKNIS APLIKASI UNTUK MACAM-MACAM TERNAK.
Unggas (Ayam, Bebek,
puyuh dll)
2,5 cc ¼ tutup botol SOC dicampur 15 liter air 2
x sehari
Sapi
10 cc atau 1 tutup botol SOC dicampur 16 liter
air 2 x sehari
Kambing
5 cc atau ½ tutup botol
SOC dicampur 15 liter air 2 x sehari
ADA BEBERAPA YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PENGGEMUKAN KAMBING / DOMBA
ADA BEBERAPA YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM PENGGEMUKAN KAMBING / DOMBA
B.
Manajemen Lokasi.
- Teduh.
- Sirkulasi udara lancar.
- Suhu kandang kisaran 35 derajat celcius.
- Suasana tenang.
- Mendapat sinar matahari yang cukup.
- Bersih.
C.
Manajemen Kandang.
- Untuk 10 ekor kambing/domba dibutuhkan ukuran yang ideal sebagai berikut :
• Panjang = 3 meter (300 cm).
• Lebar = 1,5 meter (150 cm) dengan rincian :
- 120 cm untuk ruang dalam, sisanya untuk tempat makan dan minum.
- Untuk 10 ekor kambing/domba dibutuhkan ukuran yang ideal sebagai berikut :
• Panjang = 3 meter (300 cm).
• Lebar = 1,5 meter (150 cm) dengan rincian :
- 120 cm untuk ruang dalam, sisanya untuk tempat makan dan minum.
D.
Kandang Standart.
- Bentuk panggung dengan ketinggian minimal 60 cm.
- Ada penampungan Veses/tleletong/kotoran.
- Ada penampungan urine/air kencing.
- Wadah pakan dan minum terpisah.
- Ada sirkulasi udara yang baik.
- Hindari kandang menghadap ke barat, karena sinar matahari sore, tidak baik untuk kesehatan ternak.
- Bentuk panggung dengan ketinggian minimal 60 cm.
- Ada penampungan Veses/tleletong/kotoran.
- Ada penampungan urine/air kencing.
- Wadah pakan dan minum terpisah.
- Ada sirkulasi udara yang baik.
- Hindari kandang menghadap ke barat, karena sinar matahari sore, tidak baik untuk kesehatan ternak.
E.
Manajemen Pemilihan
Bibit:
- Sehat.
- Mata cerah.
- Bulu sehat, tidak kusam.
- Tidak cacat/sengklir.
- Sehat.
- Mata cerah.
- Bulu sehat, tidak kusam.
- Tidak cacat/sengklir.
F.
Postur Tubuh :
- Mulut papak (lebar, besar dan memanjang).
- Perut tidak buncit.
- Ekor besar.
- Kerangka besar dan melebar.
- Punggung lurus (rata-rata air) dan memanjang.
- Cukup umur (umur 6-8 bulan)
- Berat badan minimal 18 kg.
- Mulut papak (lebar, besar dan memanjang).
- Perut tidak buncit.
- Ekor besar.
- Kerangka besar dan melebar.
- Punggung lurus (rata-rata air) dan memanjang.
- Cukup umur (umur 6-8 bulan)
- Berat badan minimal 18 kg.
Kambing/Domba tergolong Binatang Rumenansia/memamah biak,
kebutuhan minum yang ideal adalah 10% dari berat badan.
G.
Manajemen Pemeliharaan.
Cara Mengatasi Masa Transisi
Untuk dapat merubah kebiasaan
Kambing/Domba yang sudah terbiasa dengan Pola makan Tradisional (makan rumput),
agar bisa beradaptasi dan mau makan dengan pola pakan fermentasi HCS, maka
ternak terlebih dahulu harus dikondisikan.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
1.
Jika mengalami perjalanan jauh,
karena tempat pembelian bibit dengan kandang yang hendak dipakai maka perlu
dilakukan tindakan sebagai berikut :
2.
Jika perjalanan lebih dari 2 jam,
maka jangan perlakukan apapun kecuali langsung dimasukkan ke kandang, jangan
terburu-buru memberi makan atau minum. Untuk beradaptasi biarkan kambing tenang
terlebih dahulu kira-kira 2 jam.
3.
Setelah kondisi kambing lebih
tenang, jika waktu memungkinkan (tidak terlalu sore) maka kambing bisa
dimandikan.
4.
Ambil 8 lembar daun kluweh, bakar
sampai menjadi abu. Lalu larutkan abu tersebut ke dalam 10-15 liter air. Saring
untuk disisihkan 1 gelas air 200cc, sisa airnya kramaskan ke bulu kambing.
5.
Air daun kluwih 200 cc yang telah disisihkan
terlebih dahulu, tambahkan 5 tetes Bio Power HCS, dan 3-5 cc SOC HCS, lalu
diamkan selama 10 menit.
6.
Contangkan ke kambing sampai
terminum semua. Biarkan 1 jam tanpa diberi makan/minum.
7.
Sambil nunggu 1 jam, Cukur bulunya,
lalu masukkan ke kandang.
TEHNIK
MENCONTHANG :
Untuk Kambing, pegang rahangnya agar
mulut kambing terbuka, lalu masukkan pencontang dari sisi samping mulut kambing, lalu geser ke
tengah agar persis ditengah-tengah depan mulut kambing. Arahkan tepat di atas lidah kambing,
lalu tuang larutan SOC dan usahakan sampai terminum sampai habis.
Catatan :
Cara tersebut untuk menghindari Kambing TERSEDAK (Keselek),
sehingga gagal bernafas, yang bisa mengakibatkan kematian.
Biarkan 1 - 2 jam tanpa makan dan minum, lalu berikan makan
Pakan Fermentasi yang telah disiapkan terlebih dahulu, sedikit demi sedikit.
KAMBING TAK MAU MAKAN.
Adakalanya setelah melakukan urut-urutan tindakan tadi, Kambing masih tetap tak mau makan, maka kemungkinan terjadi hal sbb :
1.
Kambing masih stress.
2.
Bau pakan apek atau tak sedap.
3.
Pancing dulu dengan bekatul
4.
Terjadi defisiensi vitamin. (Suntik
dengan Vitamin B complex).
5.
Pancing dulu dengan bekatul.
6.
Terjadi defisiensi vitamin. (Suntik
dengan Vitamin B complex).
MENEJEMEN PAKAN.
Agar dapat mengatur komposisi pakan dengan baik, maka perlu
diketahui, maka perlu diketahui dan dipahami tentang kandungan yang terdapat
dalam bahan yang akan digunakan.
1.
Karbohidrat.
Sebagai sumber tenaga. Terdapat
pada umbi-umbian. (Ketela, Singkong, Jagug, Bekatul dll.)
Catatan :
Untuk singkong, karena
mengandung racun sianida, maka kupas dulu lalu cuci bersih. Rendam selama 12
jam.
2.
Protein.
Sebagai Zat pembangun,
banyak terdapat dalam Biji-bijian. (Ampas tahu, Ampas bir, Kleci, Bungkil
Kopra, Bungkil kacang dll.)
Catatan :
Untuk penggemukan lebih cepat, maka kadar
Protein harus ditingkatkan.
3.
Serat.
Banyak terdapat pada
rumput-rumputan. (Jerami padi, jerami jagung, rapak tebu, rending kedelai,
rending kangkung, rumput gajah, king gres, Gedebok pisang dll.
4.
Mineral.
Terdapat pada Cangkang
telur, tepung tulang, garam beryodium, mineral buatan, gamping dll.
Untuk gamping, caranya
masukkan ke dalam air, tunggu sampai bening, lalu tambahkan gula merah.
5.
Multi Vitamin.
Terdapat pada SOC HCS.
CARA
FERMENTASI PAKAN TERNAK
Bahan-bahan yang bisa digunakan antara lain :
Bahan-bahan yang bisa digunakan antara lain :
1.
Jerami :
2.
Siapkan jerami kering 100 kg.
3.
Bekatul 10% atau 10 kg.
4.
Siapkan SOC 5 tutup botol.
5.
Siapkan 15 liter air bersih.
6.
Larutkan 3 sendok makan gula pasir
dalam 1 gelas air 200 cc.
7.
Campurkan SOC dan larutan gula ke
dalam air, lalu diamkan 15 menit, untuk hasil yang lebih baik bisa ditambahkan
5 tetes Bio Power HCS.
Sambil menunggu 15 menit maka :
1.
Siapkan galaran.
2.
Buatlah galaran dari bamboo atau
kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan.
3.
Siapkan jerami.
4.
Tumpuk jerami diatas galaran, maksimal
ketebalan 30 cm.
5.
Siram dengan air bersih sampai basah
merata, lalu injak-injak agar lebih padat.
6.
Taburkan bekatul tipis-tipis di atas
jerami sampai merata sedikit demi sedikit.
7.
Siramkan larutan SOC sedikit demi
sedikit diatas permukaan sampai merata.
8.
Untuk pembuatan yang lebih banyak,
bisa ditumpuk lagi jerami setebal 20 cm dengan urutan
9.
seperti diawal dan seterusnya, lalu
tutup rapat selama minimal 24 jam.
Ciri-Ciri Fermentasi Berhasil
1. Ada peningkatan suhu.
2. Ada perubahan warna.
3. Ada bau khas.
4. Bahan yang difermentasi menjadi
lebih lapuk/empuk.
Catatan :
Untuk fermentasi bahan-bahan basah, cukup 3-5 jam atau
maksimal 3 hari harus dibuka dan diangin-anginkan, untuk menghindari proses alkoholisasi
atau pembusukan. Hasil fermentasi, jangan sampai terkena sinar matahari
langsung. Untuk hasil fermentasi kering,
bisa disimpan sampai bertahun-tahun. Untuk
hasil fermentasi basah, bisa disimpan selama 3 bulan,,
PILIHAN KOMPOSISI PAKAN.
1.
Gedebok pisang 35-50%
2.
Ampas tahu 30%
3.
Bekatul/Ampas ketela 10%
4.
Klentang 10%
5.
Gambyong 10%
6.
Garam dapur 1%
7.
Rendemen air (Kelembaban) 40%
8.
SOC tiap 100 kg 10 tutup botol.
9.
Gula pasir 5 – 6 sendok makan.
KOMPOSISI PAKAN UNTUK TIAP 100 Kg/1 Kwintal :
1.
Serat yang dicacah 35 %
2.
Protein 30%
3.
Karbohidrat 10%
4.
Bekatul 10%
5.
Mineral/Kalsium 1%
6.
Tetes/mulase 1%
7.
Garam 0,25%
8.
SOC 10 tutup botol.
9.
Air dengan rendeman 40%
Catatan
:
Campurkan terlebih dahulu SOC, larutan gula dan air, lalu
diamkan selama 15 menit sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan lain.
Untuk hasil yang lebih baik, boleh ditambahkan 10 tetes Bio
Power HCS, dicampurkan dalam larutan SOC.
Sebelum diberikan ke ternak, angin-anginkan dulu sebentar
untuk menghindari alkoholisasi.
CIRI-CIRI
KAMBING BUNTING/HAMIL
1.
Nafsu makan tiba-tiba hilang.
2.
Tidak ada tanda-tanda sakit.
3.
Dari Vulva/bibir rahim, ada darah
putih keluar.
4.
Bila didekati pejantan, Nampak
agresif melawan.
5.
Bulu lebih klimis.
MACAM-MACAM PENYAKIT KAMBING.
1.
CACINGAN : Ciri-cirinya sebagai
berikut
- Nafsu makan menurun.
- Temperamen menurun, kurang aktif.
- Mata sayu.
- Bulu kusam.
- Bulu Nampak pada berdiri/njegrik.
- Bulu rontok.
Macam Macam Cacing Pada Ternak :
a a. CACING GELANG, ciri-cirinya :
- Kepala suka merunduk.
- Kepala tengkleng.
- Telinga sempleh.
Cara mengatasi :
Jika kepala kambing sudah tengkleng, maka diberi Pinisilin
Injeksi ditambah dengan aquades 2 ml per ekor.
Penyuntikan Antibiotik dilakukan 3 kali berturut – turut,
walaupun kambing sudah sehat.
Setelah disuntik antibiotic maka harus disuntik juga dengan
Vitamin/B complex.
b. CACING HATI, ciri-ciri :
- Vases/kotoran nlethong/tak berbentuk dan berlendir.
- Matanya ada gejala kuning.
Cara mengatasi :
a)
Cari 8 lembar daun Kluwih yang
kering, lalu dibakar. Abunya dicampur dengan air 200cc, diamkan 10-15 menit
lalu dicontangkan. Berikan selama 3 hari berturut-turut.
b)
Bisa juga dengan Temu Ireng diparut,
campur dengan gula merah lalu diconthangkan.
c)
Bisa juga dengan Obat cacing
kimia/pabrikan sesuai dosis yang ada. (Hari pertama berikan setengah dosis,
hari kedua berikan dengan dosis penuh).
c. CACING KREMI, cirri-cirinya :
- Veses hitam pekat dan berbau menyengat.
- Kondisi akut, veses mencret, hitam dan berbau menyengat
sekali.
Cara mengatasi :
a)
Daun Jambu biji + kunyit, diambil
airnya, dicontang.
b)
Temu ireng.
c)
Pinicilin injeksi.
d)
Antibiotik gram positif spectrum
luas.
e)
Obat cacing kimia atau pabrikan.
Catatan :
Penyuntikan harus mengenai daging atau otot.
Caranya : ambil spet/alat suntik, isi sesuai dengan dosis
dan pastikan tak ada gelembung udara,
jika ada gelembung udara maka hadapkan alat suntik ke atas
lalu tekan seperlunya agar
gelembung udara keluar.
Penyuntikan Antibiotik dilakukan 3 hari berturut-turut
walaupun kambing sudah Nampak sehat.
Setelah disuntik anti biotic, maka wajib disuntik vitamin/B
komplek.
Lakukan penyuntikan ditempat yang berbeda pada tubuh ternak.
Bisa juga diberikan 4 kapsul Herbatitol HCS, dibuka cangkang
kapsulnya, campur air seperlunya lalu dicontang.
d. CACING PITA, ciri-cirinya :
Disamping mencret, berbau, badan panas dan mata cekung.
Cara mengatasinya :
Air gadung ditambah 5 tetes Bio Power HCS, dicontang.
2.
MENCRET.
Prognosa kambing mencret terkena Salmonela.
Cara mengatasinya :
Untuk energinya, berikan gula dan perasan air kunyit.
boleh ditambah 5 tetes Bio Power HCS.
Daun jambu biji dihaluskan + gula merah + garam,
dicontangkan.
3.
SAKIT MATA.
Cara mengatasinya :
Bersihkan dengan air hangat, lalu teteskan air jeruk nipis.
Salep mata.
Super tetra
Culu bulu matanya.
4.
KORENGAN
Cara mengatasinya :
Jika ada set-nya, maka berilah kapur barus pada koreng.
Jika korengan dimulut, maka kunir panggang, campur minyak
lalu dioleskan.
5.
TIMPANI/KEMBUNG/INDEGESTI.
Cirinya : Nafas ngosngosan.
Cara mengatasinya :
Kopi bubuk diseduh kental.
Tempe busuk + gula merah diblender.
Air Degan/kelapa muda hijau.
Air karbonasi 300cc, dicontangkan.
Blumbung papaya, diberi minyak ujungnya, lalu masukkan
lubang dubur perlahan, tunggu sampe angin keluar.
6.
BLUE VIRUS,
Tanda-tandanya : Mulut kambing/congor kering.
Cara mengatasinya
:
BK min 10
Xilomidon
Duradrill.
7.
FOOT ROOT/Kaki busuk.
Rendam dengan formalin lalu berilah Obat merah.
JENIS OBAT-OBATAN YANG SEBAIKNYA TERSEDIA :
1. Bexamen 10/B complex.
2. Anti biotic Gram + (spectrum
luas).
3. Zat PT/pertumbuhan.
4. Xilamidon/Duradril.
BEBEK
PEDAGING/PETELOR
PAKAN
BEBEK PEDAGING :
1.
Gedebok 20%
2.
Veses kambing (pola pakan SOC) 15%
3.
Ampas tahu 20%
4.
Bekatul 20%
5.
Nasi aking 20%
6.
Jagung giling 5%
7.
SOC tiap kwintal 10 tutup botol
8.
Catatan : aktifkan dulu Mikroba di
SOC dengan larutan gula, lalu gunakan untuk fermentasi pakan selama 24 jam.
PAKAN
BEBEK PETELOR.
1.
Gedebok/gobis/sawi/veses kambing
20-30%
2.
Pakan pabrikan 30%
3.
Ekstrak temulawak 8 kapsul/fibro 1
sendok makan dicampur 5 liter air.
4.
Air 10 liter.
5.
Tepung ikan/bekicot/kerang 10%
6.
SOC 10 tutup botol
7.
Kulit kerang/krikil 1%
Catatan
:
Untuk mencegah stress pada unggas, berikan larutan gula
merah/gula pasir dengan perbandingan 1kg per 15 liter air, 8 tutup botol SOC,
ekstrak temulawak 8 kapsul, untuk 300 ekor bebek. Semua difermentasi selama 24
jam.
PAKAN
PUYUH.
1.
Jagung giling 55%
2.
Tepung daging/sea
foot/kerang/bekicot 7%
3.
Kalsium (Ca) 5%
4.
Tepung ikan 13%
5.
Bekatul halus 10%
6.
Gula pasir 10%
7.
Tepung daun/mineral 3%
8.
SOC untuk tiap 100 kg. 20 tutup.
9.
Air rendemen 20%
10.
Semua bahan difermentasi selama 24
jam.
PERIKANAN
:
Tahap yang perlu diperhatikan adalah
:
- Penyiapan lahan.
- Penyiapan pakan.
PENYIAPAN
LAHAN.
Untuk ukuran Kolam 4 x 6 kapasitas
ideal tak lebih dari 5.000 ekor.
CARA
MEMBUAT PLANKTON :
1.
Dedaunan/sayur limbah 10 %
2.
Feses 90 %
3.
SOC ¼ botol
4.
Dimasukkan zak di fermentasi 1 x 24
jam
5.
Buat 6 zak untuk kolam 4 x 6 buat pakan
29 hari untuk media buat plankton
6.
Jumlah bibit kurang lebih 5.000 ekor
7.
Masukkan zak kedalam kolam selama 15
hari dengan ketinggian air 30 cm. Kemudian bibit dimasukkan, air ditambah 20 cm.
CARA
MEMBUAT PLANKTON II :
1.
Siapkan jerami padi =10 KG
2.
Siapkan veses/kotoran Kambing HCS
=15 KG
3.
Masukkan dalam karung
plastic/Glangsing.
4.
Siram dengan SOC HCS 3 tutup botol.
5.
Ikat rapat
6.
Fermentasi selama 24 jam.
7.
Letakkan di 6 titik dalam kolam.
8.
Aliri air 30 cm, biarkan 15 hari
9.
Benih siap dimasukkan.
Catatan
:
Sebelum memasukkan bibit, terlebih dahulu buatlah rebusan
daun sirih secukupnya, biarkan dingin, tambahkan gula pasir 1-2 sendok,
tambahkan 10 tetes Bio Power HCS, SOC 1 tutup/2 m3 air, diamkan selama 10
menit, lalu masukkan ke dalam air kolam. Tunggu 10 menit, benih siap di
masukkan kolam
CARA
MEMBUAT PELET
1.
Siapkan terpal.
2.
Kotoran Kambing HCS 55%
3.
Bekatul 24%
4.
Ampas tahu 20%
5.
Tepung Ikan 1%
6.
SOC HCS 10 tutup botol.
7.
Bentuk Granul
8.
KERINGKAN
CARA
MEMBUAT BELATUNG
1.
Gedebok pisang 50 %
2.
Ampas tahu 50 %
3.
Air ( nyemek2 )
4.
SOC (per kuintal) 20 tutup
5.
Ditutup selama 12 jam
_________________________________________________
_________________________________________________
tags : pupuk organik, pupuk cair, cara penggunaan pupuk, pupuk sot hcs, cara menggunakan pupuk kompos, aplikasi pupuk, cara penggunaan pupuk cair, cara menggunakan pupuk cair, pupuk organic, penggunaan pupuk, pupuk organic cair, hcs pupuk organik, pupuk kocor, pupuk tanaman organik, ternak unggas, soc untuk ternak, makanan ternak, soc ternak, cara ternak ayam ras, suplemen ternak, cara membuat pakan ternak unggas, budidaya ternak unggas, peternakan ayam, cara budidaya ayam ras, cara memelihara ayam organik, cara buat pakan ayam broiler, cara bikin pakan ayam broiler, suplemen organik tanaman, aplikasi pemupukan padi, pertanian organic
No comments:
Post a Comment